Kuil kifune

Kuil Kifune Di Tokyo, menyimpan dendam dan kutukan

Kuil Kifune di Tokyo biasanya di sebut juga Kifune Jinja, lebih tepatnya terletak di kuil Shinto
yang terletak di Sakyo-ku , Kyoto , Prefektur Jepang Kyoto.
Kuil ini menjadi objek perlindungan pemerintahan selama periode heian awal. pada tahun 965, kaisar murakami memerintah agar
utusan kerajaan dikirim untuk melaporkan pristiwa kepada dewa pelindung Jepang.

Tempat ini memiliki kisa mistis dan dianggap sebagai tempat suci yang didedikasikan untuk
dewa udara, Takaokami no kami.
Tempat ini sering di kunjungi untuk memohon perlindungan dari bencana alam terkait tentang udara, seperti banjir, serta memohon hujan pada musim kemarau.

Kuil kifune Didirikan lebih dari 1.300 tahun yang lalu, meskipun tanggal pastinya belum dijelaskan dengan benar.Menurut cerita, kuil ini berhubungan dengan sorang dewi bernama Tamoyori-hime. Konon Tamayori-hime berlayar di sungai dengan perahu dan merasa dipandu oleh kekuatan ilahi untuk menemukan lokasi yang tepat bagi kuil ini, yang akhirnya didirikan di lokasi saat ini di Kifune.

Kuil Kifune di Tokyo
Kuil Kifune di Tokyo

Suasana Mistis

Kuil kifune terkenal dengan nuansa mistisnya. Suasana sekitar yang tenang, hutan lebat, dan sungai yang mengalir di sekelilingnya memberikan aura spiritual yang kuat. Pada malam hari lentera batu di sepanjang jalan setapak menuju kuil menciptakan pemandangan yang magis dan tenang. Kuil ini juga terkenal dengan ramalan ura-mikuji, ramalan yang dapat dibaca dengan merendam kertas ramalan ke dalam air suci kuil.

Kuil ini juga di kaitkan dengan Ushi no toki mairi, ritual mengenakan lilin di kepala seseorang dan meletakan kutukan di kuil selama jam kerbau  karena dari dewa yang tinggal di sana hashihime (putri jembatan uji). Pelaku biasanya seorang wanita yang di cemooh sambil mengenakan pakaian berwarna putih dan memahkotai dirinya dengan cicin besi yang dipasang dengan tiga lilin menyala tegak. memaku paku ke pohon suci shinboku  di shinto.

Kuil Kifune di Tokyo
Kuil Kifune di Tokyo

Jika di artikan oleh masa kini, paku-paku tersebut di tancapakan di boneka jerami, boneka
jerami tersebut dianggap sebagai korban yang akan di tuju, dan di tusuk/dipaku di belakang pohon.
Ritual ini harus diulang tujuh hari berturut-turut, setelah kutukan di percayaii berhasil dan menyebabkan kematian pada target. Namun bila ada yang menyaksikan kejadian tersebut akan membatalkan kutukan, kuil kifune terkenal dengan ritual itu.

BACA JUGA : Casual Style, Tampil Rileks Di Berbagai Situasi Sehari Hari